Kamis, 26 Mei 2011

KKP Bab IV

BAB IV

ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAN RENCANA KERJA

A. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

1. Identifikasi Faktor Internal dan eksternal

Faktor Internal merupakan semua faktor yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab serta kendali unit kerja penulis.[1] Faktor internal terdiri dari strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan).

Strengths (kekuatan) merupakan kemampuan melaksanakan atau menyelesaikan tugas dengan baik dan benar, dan sumber daya yang tersedia cukup, serta berada dalam kondisi baik.[2] Sedangkan weaknesses (kelemahan) merupakan kemampuan yang rendah dalam menyelesaikan tugas, dan sumber daya yang terbatas dan kapasitasnya berkurang.[3]

Faktor Eksternal merupakan semua faktor yang tidak berada dalam kewenangan dan tanggungjawab serta kendali unit kerja penulis.[4]

Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal dengan menggunakan methode SWOT pada Bidang Penelitian Substansi Hukum merupakan langkah awal yang dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terkait tema Diklatpim Tingkat III BKN Tahun 2011, yakni: ”Mengembangkan Budaya Kerja Pegawai Negeri Sipil Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Kepegawaian, dalam Mewujudkan Organisasi yang Efisien dan Efektif.” dan gap antara keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan.

Berdasarkan hasil brainstroming dan pengamatan terhadap isu aktual yang diprioritaskan, telah diidentifikasi dan diklasifikasi faktor-faktor yang berpengaruh, antara lain adalah seperti yang terpapar dalam Tabel 7 mengenai Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal di bawah ini.

Tabel 7

IDENTIFIKASI FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL

FAKTOR INTERNAL

STRENGTHS (Kekuatan)

WEAKNESSES (Kelemahan)

1

Adanya peneliti berpengalaman

1

Minimnya peneliti ‘ber-basic’ kwantitatif.

2

Adanya komitmen pimpinan

2

Belum adanya profesor research

3

Adanya pola penelitian

3

Peralatan komputer belum mencukupi

FAKTOR EKSTERNAL

OPPORTUNITIES (Peluang)

THREATS (Ancaman)

1

Adanya permintaan penelitian dan Pengkajian

1

Adanya lembaga penelitian lain

2

Adanya permintaan Naskah Akademik

2

Adanya Konvensi Internasional

3

Adanya permintaan penulisan karya ilmiah

3

Adanya perubahan politik

2. Tingkat Urgensi Faktor Internal dan Eksternal

Komparasi antar faktor ini menunjukkan seberapa penting atau menjadi kebutuhan untuk mencapai tujuan dan sasaran, yang ditandai dengan nomenklatur NU yakni Nilai Urgensi atau Nilai Faktor. Nilai 5 menunjukkan faktor tersebut sangat besar/tinggi dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran. Sedangkan komparasi yang dilakukan mempunyai NU terkecil adalah 1 menunjukkan bahwa faktor ersebut sangat kecil/rendah dalam mencapai tujuan dan sasaran.[5]

BF adalah Bobot Faktor yang merupakan hasil sebagai kondisi faktor yang menjadi kebutuhan.[6] Bobot suatu faktor dalam organisasi menurut Mitchael Armstrong dan Helen dalam buku the Art HRD Reward Management adalah ukuran relative pentingnya keberadaan suatu factor dalam mencapai tujuan dan sasran

Besaran nilai BF ditentukan dengan rumus sebagai berikut:[7]

BF = N F x 100%

∑NF

Tingkat urgensi faktor internal dideskripsikan dalam Tabel 8, sedangkan tingkat urgensi faktor eksternal dideskripsikan dalam Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 8

TINGKAT URGENSI FAKTOR INTERNAL

Faktor Internal

Tingkat Komparasi Urgensi faktor

S1

S2

S3

W1

W2

W3

NU

BF (%)

S1

Adanya Peneliti berpengalaman

4

0.16

S2

Adanya komitmen pimpinan

5

0.20

S3

Adanya pola penelitian

4

0.16

W1

Minimnya peneliti ‘ber-basic kwantitatif.

4

0.16

W2

Belum adanya profesor research

5

0.20

W3

Peralatan komputer belum mencukupi

3

0.12

Total

25

1.00

Tabel 9

TINGKAT URGENSI FAKTOR EKSTERNAL

Faktor eksternal

Tingkat Komparasi Urgensi Faktor

O1 O1

O2

O3

T1

T2

T3

NU

BF (%)

O1

Adanya permintaan penelitian dan pengkajian

5

0.21

O2

Adanya permintaan Naskah Akademik

4

0.17

O3

Adanya permintaan penulisan karya ilmiah

4

0.17

T1

Adanya lembaga penelitian lain

4

0.17

T2

Adanya Konvensi Internasional

3

0.13

T3

Adanya perubahan politik

4

0.17

Total

24

1.00

Keterangan Nilai NU:

5 = sangat tinggi

4 = tinggi

3 = cukup tinggi

2 = rendah

1 = sangat rendah

3. Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan eksternal

Untuk menentukan faktor keberhasilan misi sebagai faktor-faktor strategis atau faktor kunci keberhasilan, maka perlu dilakukan penilaian terhadap setiap faktor yang teridentifikasi. Suatu faktor disebut strategis apabila memiliki nilai lebih dari faktor yang lain. Faktor yang telah memberikan nilai dukungan (kontribusi) tinggi dan keterkaitan tinggi terhadap berbagai keberhasilan yang diraih organisasi selama ini dan untuk yang akan datang, dianggap sebagai faktor strategis dan selanjutnya disebut faktor kunci keberhasilan.

Aspek yang dinilai dari tiap faktor adalah:

a. Urgensi faktor terhadap misi, meliputi Nilai Urgensi (NU) dan Bobot Faktor (BF),

b. Dukungan faktor terhadap misi, meliputi Nilai Dukungan (ND) dan Nilai Bobot Dukungan (NBD),

c. Keterkaitan antar faktor terhadap misi, meiputi Nilai Keterkaitan (NK), Nilai Rata-rata Keterkaitan (NRK), Nilai Bobot Keterkaitan (NBK).

Nilai yang diberikan pada suatu faktor secara kualitatif seperti:

a. Sangat besar (5), artinya sangat besar nilai urgensi/ nilai dukungan/ nilai keterkaitan;

b. Besar (4), artinya besar nilai urgensi/nilai dukungan/ nilai keterkaitan;

c. Sedang (3), artinya sedang nilai urgensi/nilai dukungan/ nilai keterkaitan;

d. Kecil (2), artinya kecil nilai urgensi/nilai dukungan/ nilai keterkaitan;

e. Sangat Kecil (1), artinya sangat kecil nilai urgensi/ nilai dukungan/nilai keterkaitan;

f. Dalam menilai keterkaitan antar faktor, yang tidak ada terkaitannya diberi nilai 0.

Penilaian Faktor Internal dan Eksternal

a. Cara menentukan ND, sama dengan penentuan NU.

b. Cara menentukan NBD, ditentukan dengan rumus NBD = ND X BF

c. Cara menentukan NK tiap faktor dengan memakai skala nilai 0 - 5. Penilaian sama seperti cara menilai aspek urgensi.

d. Cara menentukan NRK

TNK

NRK = ----------- X 100 %

N-1

e. Cara menentukan NBK adalah NBK = NRK X BF

f. Cara menentukan TNB, bahwa TNB tiap faktor dapat dihitung dengan memakai rumus : NBD + NBK

Dalam penilaian NU, BF, ND, NBK, NK, NRK dan TNB tiap faktor dapat dilihat dalam Tabel 10 mengenai Evaluasi Keterkaitan Faktor Internal dan Eksternal.


Tabel 10


EVALUASI KETERKAITAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

























No

FAKTOR INTERNAL

NU

BF (%)

ND

NBD

NILAI KETERIKATAN

FKK

DAN EKSTERNAL

S1

S2

S3

W1

W2

W3

O1

O2

O3

T1

T2

T3

TNK

NRK

NBK

TNB

FAKTOR INTERNAL

S1

Adanya peneliti berpengalaman

4

0.16

4

0.64

2

3

3

3

4

4

4

4

3

2

4

36

3.27

0.52

1.16

II

S2

Adanya komitmen pimpinan

5

0.2

4

0.8

5

5

3

2

4

4

4

5

3

2

4

41

3.73

0.75

1.55

I

S3

Adanya pola penelitian

4

0.16

3

0.48

3

4

2

2

2

4

4

5

3

3

3

35

3.18

0.51

0.99

3.7

W1

Minimnya peneliti ‘ber-basic kwantitatif

4

0.16

3

0.48

3

4

4

3

2

3

3

3

2

2

2

31

2.82

0.45

0.93

II

W2

Belum adanya profesor research

5

0.2

4

0.8

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

22

2

0.4

1.2

I

W3

Peralatan komputer belum mencukupi

3

0.12

3

0.36

1

1

1

2

2

2

2

2

2

2

2

19

1.73

0.21

0.57

25

2.7

FAKTOR EKSTERNAL

O1

Adanya permintaan penelitian dan pengkajian

5

0.21

5

1.04

3

5

4

4

4

4

3

3

3

3

3

39

3.55

0.74

1.78

I

O2

Adanya permintaan Naskah Akademik

4

0.17

3

0.5

4

4

4

3

3

3

3

5

2

2

2

35

3.18

0.53

1.03

O3

Adanya permintaan penulisan karya ilmiah

4

0.17

4

0.67

4

4

4

3

3

2

2

2

2

2

2

30

2.73

0.45

1.12

II

3.93

T1

Adanya lembaga penelitian lain

4

0.17

3

0.5

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

11

1

0.17

0.67

II

T2

Adanya Konvensi Internasional

3

0.13

2

0.25

1

2

2

1

1

1

1

1

1

1

1

13

1.18

0.15

0.4

T3

Adanya perubahan politik

4

0.17

3

0.5

3

4

2

1

1

1

1

1

1

1

1

17

1.55

0.26

0.76

I

24

1.82


B. Memilih dan Menetapkan Faktor Kunci Keberhasilan

1. Faktor Kunci Keberhasilan

Dari hasil perhitungan matrik evaluasi keterkaitan faktor internal dan eksternal seperti pada Tabel 10 diatas maka dapat ditentukan pilihan faktor kunci keberhasilan dengan mendasarkan pada TNB yang paling besar sebagai kunci keberhasilan (FKK) Bidang Penelitian Substansi Hukum dalam rangka mencapai misi. Adapun faktor kunci keberhasilan dipilih 2 (dua) paling tinggi TNB-nya dari masing-masing faktor (kekuatan, kelemahan, peluang, dan Ancaman). Faktor-faktor Kunci Keberhasilan seperti dalam Tabel 11 Faktor-faktor Kunci Keberhasilan dibawah.

Tabel 11

FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN

FAKTOR INTERNAL

Strengths

Rank

Weaknesses

Rank

Selisih

Adanya komitmen pimpinan

I

Belum adanya profesor research

I

Adanya peneliti berpengalaman

II

Minimnya peneliti ‘ber-basic kwantitatif

II

Total TNB

3.7

Total TNB

2.7

1.00

FAKTOR EKSTERNAL

Opportunities

Rank

Treaths

Rank

Adanya permintaan penelitian dan pengkajian

I

Adanya perubahan politik

I

Adanya permintaan penulisan karya ilmiah

II

Adanya lembaga penelitian lain

II

Total TNB

3.93

Total TNB

1.82

2.11

2. Peta Posisi Kekuatan

Hasil TNB Strengths sebesar 3.7 dan Weaknesses sebesar 2.7 menghasilkan garis ordinal pada strengths sebesar 3.7 - 2.7 = 1. Sedangkan hasil TNB Opporunities sebesar 3.93 dan Threaths sebesar 1.82 menghasilkan garis ordinat pada Opportunities sebesar 2.11

Berdasarkan total nilai bobot semua strengths, weaknesess, opportunities, dan threats dapat dipetakan posisi kekuatan Bidang Penelitian Substansi Hukum dalam Gambar 4 di bawah ini.

Gambar 4

PETA POSISI KEKUATAN

S

3.7


T


1


O

1.82

2.11

3.93

2.7

W

Gambar 6 mengenai Peta Posisi Kekuatan Bidang Penelitian Substansi Hukum diatas berada pada kwadran I, artinya Bidang Penelitian Substansi Hukum memiliki keunggulan kompetitif atau daya saing untuk melakukan perubahan. Dengan katan lain Bidang Penelitian Substansi Hukum memiliki keunggulan kompetitif atau keunggulan daya saing.

3. Faktor Kekuatan Kunci

Setelah didapat faktor kunci keberhasilan dan peta posisi kekuatan Bidang Penelitian Substansi Hukum, maka dapat ditentukan beberapa alternatif tujuan, seperti terlihat pada Tabel 12 mengenai Faktor Kekuatan Kunci yang mendeskripsikan Perumusan Alternatif Tujuan di bawah ini.

Tabel 12

FAKTOR KEKUATAN KUNCI

Rank

Srengths

Opportunity

Alternatif tujuan

I

Adanya komitmen pimpinan

Adanya permintaan penelitian dan pengkajian

Peningkatan kinerja penyiapan penelitian dan pengkajian

II

Adanya peneliti berpengalaman

Adanya permintaan penulisan karya ilmiah

Peningkatan kinerja penulisan karya ilmiah

4. Penilaian dan Penentuan Tujuan

Beberapa Alternatif tujuan organisasi perlu mendapat penilaian dan penentuan tujuan. Penilaian menggunakan skala Likert dari 0 – 5. Penilaian meliputi Manfaat, Kemampuan Mengatasi Kelemahan, Kemampuan Mengatasi ncaman dan Total Nilai.

Secara keseluruhan nilai-nilai tersebut dapat dideskripsikan dalam Tabel 13 sebagai berikut :

Tabel 13

PENILAIAN DAN PENENTUAN TUJUAN

FKK

Alternatif Tujuan

M

KML

KMA

TN

Strengts

Opportunities

Adanya komitmen pimpinan

Adanya permintaan penelitian dan pengkajian

Peningkatan kinerja penyiapan penelitian dan pengkajian

5

5

5

15

Adanya peneliti berpengalaman

Adanya permintaan penulisan karya ilmiah

Peningkatan kinerja penyiapan penulisan karya ilmiah

4

4

4

12

Keterangan:

M = Manfaat

KML = Kemampuan Mengatsi Kelemahan

KMA = Kemampuan Mengatasi Ancaman

TN = Total Nilai

Berdasarkan TN terbesar dalam tabel diatas, maka alternatif tujuan yang prioritas dilakukan adalah ”Meningkatkan kinerja penyiapan penelitian”.

5. Formulasi Strategi SWOT

Formulasi strategi yang dipilih adalah strategi SO (strengths – opportunities), oleh karena peta posisi kekuatan Bidang Penelitian Substansi Hukum berada pada Kwadran I.

Formulasi antara ‘adanya komitmen pimpinan’ dengan ‘adanya ‘kebutuhan instrumen penelitian’ menghasilkan strategi kebijakan ‘lakukan pembuatan instrumen penelitian’.

Formulasi strategi SWOT dideskripsikan dalam Tabel 14 di bawah ini.

Tabel 14

FORMULASI STRATEGI SWOT

FKK

Internal

FKK

Eksternal

S

Adanya komitmen pimpinan

W

Belum adanya Profesor research

O

Adanya permintaan penelitian dan pengkajian

Strategi SO

Lakukan penyiapan penelitian dan pengkajian

Strategi WO

Dayagunakan SDM

T

Adanya perubahan politik

Strategi ST

Lakukan penyesuaian

Strategi WT

Kerjakan seoptimal mungkin

C. Rumusan Strategis dan Rencana Kerja Sasaran

Berdasarkan formulasi strategi SWOT, maka formulasi strategi strengths dan opportunities (SO) adalah ‘Lakukan Pembuatan Instrumen Penelitian’

Untuk menjamin tujuan strategi terlaksana dengan baik dalam mencapai sasaran kinerja maksimal, maka perlu disusun kebijakan operasional sebagai pedoman atau acuan dalam menjabarkan Program ke dalam tujuan strategic dan kegiatan. Implementasi tujuan strategi ke dalam kebijakan operasional kegiatan, yaitu sebagai berikut: :

Tabel 15

STRATEGI KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Tujuan

Sasaran

Strategi

Kebijakan

Program

Kegiatan

1

2

3

4

5

6

Peningkatan kineja penyiapan penelitian dan pengkajian

Terwujudnya penyiapan penelitian dan pengkajian yang matang

Lakukan penyiapan penelitian dan pengkajian

Memfasilitasi peningkatan penyiapan penelitian dan pengkajian

Pembuatan sarana penyiapan penelitian dan pengkajian

1. Inventarisasi permasalahan hukum aktual

2. Inventarisasi teori

3. Pembuatan Instrumen baku

Berdasarkan strategi kebijakan dan program sebagaimana dideskripsikan dalam Tabel 15, maka kegiatan yang perlu dilakukan oleh Bidang Penelitian Substansi Hukum adalah:

1. Inventarisasi permasalahan hukum aktual;

2. Inventarisasi teori; dan

3. Pembuatan instrumen baku

D. Strategi dan Rencana Kegiatan

Dari 3 (tiga) kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Bidang Penelitian Substansi Hukum, yakni:

1. Inventarisasi Permasalahan hukum aktual;

2. Inventarisasi teori; dan

4. Pembuatan Instrumen baku

selanjutnya ke 3 (tiga) kegiatan tersebut, masing-masing dijabarkan kedalam rencana kegiatannya, sebagaimana dideskripsikan dalam Tabel 16 di bawah ini:

Tabel 16

RENCANA KEGIATAN

INVENTARISASI PERMASALAHAN HUKUM AKTUAL

Kegiatan

No. 1

Rincian Kegiatan

Penanggung

Jawab

Waktu

Biaya

Target

Inventarisasi Permasalahan Hukum Aktual

Persiapan

a.

Menyiapkan media

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Januari 2011

0

Media informasi

Pelaksanaan

a

Pencatatan permasalahan hukum aktual

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Pebruari s/d Nopember 2011

0

Inventarisasi permasalahan

b

Pengelompokan permasalahan hukum

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Nopember 2011

0

Permasalahan hukum dalam kelompok cabang ilmu hukum

c

Pengarsipan

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Desember 2011

0

Arsip

Evaluasi

0

a

Monitoring dan evaluasi

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Pebruari s/d Desember 2011

0

Hasil monev

b

Laporan

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Desember 2011

0

Laporan kegiatan

Tabel 17

RENCANA KEGIATAN

INVENTARISASI TEORI

Kegiatan

No. 2

Rincian Kegiatan

Penanggung

Jawab

Waktu

Biaya

Target

Inventarisasi Teori

Persiapan

a.

Menyiapkan literatur

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Januari 2011

0

Literatur

Pelaksanaan

a

Pencatatan teori

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Pebruari s/d Nopember 2011

0

Inventarisasi teori

b

Pengelompokan teori

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Nopember 2011

0

Teori hukum dalam kelompok cabang ilmu hukum

c

Pengarsipan

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Desember 2011

0

Arsip

Evaluasi

0

a

Monitoring dan evaluasi

Kabid Penelitian Substansi Hukum Kabid Penelitian Substansi Hukum

Pebruari s/d Desember 2011

0

Hasil monev

b

Laporan

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Desember 2011

0

Laporan kegiatan

Tabel 18

RENCANA KEGIATAN

PEMBUATAN INSTRUMEN BAKU

Kegiatan

No. 3

Rincian Kegiatan

Penanggung

Jawab

Waktu

Biaya

Target

Pembuatan instrumen baku

Persiapan

a.

Menyiapkan rencana instrumen

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Januari 2011

0

Media informasi

Pelaksanaan

a

Pembuatan draft instrmen

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Pebruari s/d Nopember 2011

0

Draft instrumen

b

Diskusi

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Pebruari s/d Nopember 2011

0

Komitmen instrumen penelitian

c

Finalisasi instrumen baku

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Nopember 2011

0

Instrumen baku

d

Pengarsipan

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Desember 2011

0

Arsip

Evaluasi

0

a

Monitoring dan evaluasi

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Pebruari s/d Desember 2011

0

Hasil monev

b

Laporan

Kabid Penelitian Substansi Hukum

Desember 2011

0

Laporan kegiatan

Semua kegiatan tidak memerlukan biaya, oleh karena kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh Bidang Penelitian Substansi Hukum.



[1] Anonim, Teknik-teknik Analisis Manajemen, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, 2008, hlm. 34.

[2] Ibid.

[3] Ibid.

[4] Ibid.

[5] Anonim, Teknik-teknik Analisis Manajemen, Modul Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta, 2008, hlm. 30.

[6] Ibid., hlm 40.

[7] Ibid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar